Waspada Demam Berdarah Dengue Saat Musim Hujan !

Meskipun kejadian demam berdarah dengue (DBD) berfluktuasi, namun kejadian demam berdarah dengue (DBD) meningkat pada musim hujan. Pada musim hujan, populasi Aedes aegypti akan meningkat seiring dengan menetasnya telur yang belum menetas ketika habitat perkembangbiakan mulai tergenang air hujan. Kondisi ini dapat meningkatkan populasi nyamuk yang dapat meningkatkan penularan penyakit demam berdarah dengue. Kelembaban yang tinggi pada musim hujan memperpanjang masa hidup nyamuk Aedes aegypti, sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati saat memasuki musim hujan.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes spp. Penularan dapat terjadi melalui indung telur (telur yang mengandung virus), menurut hasil investigasi vektor DBD di tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah. Ada tiga jenis virus dengue di Indonesia: Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan Aedes scutellaris. Nyamuk Aedes aegypti betina merupakan pembawa utama penyakit demam berdarah.

Waspada Demam Berdarah Dengue Saat Musim Hujan !
Ilustrasi Nyamuk | Unsplash : Erik Kartis

Kenali gejala demam berdarah dan lakukan tindakan pencegahan.

Dalam laporannya Januari 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa Asia masih menempati urutan pertama dengan risiko tertinggi DBD. Kementerian Kesehatan mengatakan pada minggu ke-49 tahun 2020 bahwa Indonesia memiliki salah satu tingkat demam berdarah tertinggi. Hal ini terlihat dari jumlah penderita DBD sebanyak 95.893 orang, laki-laki 53,11% dan perempuan 46,89%.

Ketika Anda melihat bahaya DBD mengintai selama musim hujan, Anda perlu menyadari gejala DBD dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Beberapa gejala DBD yang dikutip Halodoc antara lain:

  • Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius
  • sakit kepala parah
  • Nyeri pada otot, persendian, tulang, dan bagian belakang mata
  • kehilangan selera makan
  • Mual, muntah, diare
  • pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kerusakan getah bening dan pembuluh darah
  • Ruam muncul di kulit 2 sampai 5 hari setelah demam.
  • Pendarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit

Dalam beberapa kasus, demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi. Berikut beberapa gejala serius yang menandakan bahwa DBD sudah memasuki stadium berbahaya:

  • Tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan subkutan, muntah hitam, hemoptisis, tinja hitam
  • menurunkan tekanan darah
  • Kulit terasa dingin dan lembab
  • nadi lemah
  • Pengeluaran urin lebih sedikit dan frekuensi buang air kecil lebih sedikit.
  • mulut kering
  • Sulit bernafas

 

Pencegahan DBD

Kementerian Kesehatan sendiri telah meluncurkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan preventif. Untuk itu, pahami upaya pencegahan berikut ini untuk membantu Anda dan keluarga terhindar dari DBD.

1. Tiriskan tangki air

Area yang sering digunakan untuk penyimpanan air, seperti bak mandi, ceret, menara air, dan drum, harus dibersihkan. Dinding waduk juga harus dibersihkan karena berpotensi menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

2. Tutup tangki air

Juga, pastikan bahwa area di mana nyamuk mungkin berada, seperti bak mandi dan drum, tertutup rapat. Lockdown juga termasuk mengubur barang-barang bekas di tanah untuk menghindari pencemaran lingkungan dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

3. Pemanfaatan limbah

Kita juga dapat mengubah produk bekas dan limbah menjadi produk fungsional, mencegah barang-barang tersebut menjadi reservoir yang pada akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Pastikan tidak ada sampah yang menumpuk di sekitar rumah.

4. Usaha ekstra

Kemenkes juga merekomendasikan agar sebagai tindakan pencegahan tambahan, jaga selalu ikan yang memangsa jentik nyamuk, gunakan obat nyamuk, pasang tirai di jendela dan jendela ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, dan semprotkan bedak anti nyamuk di waduk.

5. Bersihkan genangan air

Bersihkan genangan air di sekitar rumah Anda secara rutin, mulai dari pot, ban, atau wadah lain yang sudah tidak terpakai dan berpotensi menjadi tempat penampungan air. Kuras airnya dan keringkan wadahnya untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk.

Jaga kesehatan saat musim hujan dengan fitbumino

Selain upaya-upaya di atas, anda juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk menghadapi musim hujan dengan mengkonsumsi fitbumino.

Fitbumin hadir membawakan solusi sumber asupan gizi berbahan alami dan berkualitas. Ftibumin memiliki beragam varian produk untuk anak, ibu, dan Anda dalam memenuhi kebutuhan albumin serta nutrisi dan gizi yang cukup dari bahan baku ekstrak ikan gabus organik yang diproduksi secara modern.

Dengan mengonsumsi produk dari Fitbumin Anda tidak perlu khawatir lagi akan bahaya dan ancaman dari kondisi kadar gizi yang rendah!

Itulah ulasan tentang jangan main hujan hujanan. Untuk memperoleh informasi detail mengenai ragam produk Fitbumin, Anda bisa klik di tombol berikut ini!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konsultasi Gratis