Waspada Dampak Gangguan Obesitas !

Obesitas adalah gangguan kompleks di mana terdapat kelebihan lemak tubuh.  Gangguan Obesitas memiliki banyak komplikasi fatal seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan kanker. Ada banyak alasan mengapa gangguan obesitas setiap orang sulit menurunkan berat badan. Secara umum, obesitas disebabkan oleh faktor genetik, fisiologis, dan lingkungan serta pola makan, aktivitas fisik, dan pilihan olahraga.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 340 juta anak-anak dan remaja berusia antara 5 dan 19 tahun mengalami obesitas pada tahun 2018. Ini diukur dengan BMI (Body Mass Index) atau indeks massa tubuh. Seseorang dengan BMI 30 atau lebih dianggap obesitas.

Waspada Dampak Gangguan Obesitas !
Ilustrasi obesitas |Gambar : Unsplash/ Towfiqu Barbhuiya

Faktor risiko obesitas

Obesitas memiliki kombinasi faktor dan penyebab yang berkontribusi seperti :

Garis keturunan dan pengaruh keluarga

Gen dari orang tua Anda memengaruhi seberapa banyak lemak yang ada dan dapat memengaruhi bagaimana lemak disimpan dalam tubuh dan di mana ia didistribusikan. Obesitas cenderung memiliki riwayat keluarga. Setiap anggota keluarga biasanya memiliki kebiasaan makan dan aktivitas yang sama.

Pilihan gaya hidup

  • Kebiasaan makan yang tidak sehat. Makanan tinggi kalori, makanan cepat saji kurang buah dan sayuran, minuman berkalori tinggi, dan makan berlebihan berkontribusi pada penambahan berat badan.
  • Kalori dalam bentuk cair. Konsumsi minuman berkalori tinggi, terutama alkohol manis, tanpa merasa kenyang.
  • Tidak aktif bergerak. Faktor-faktor ini akan menjadi kebiasaan umum, gaya hidup menetap dan gaya hidup menetap.

Penyakit dan obat-obatan tertentu

Penyakit yang dapat menyebabkan obesitas, seperti sindrom Cushing, sindrom Prader-Willi, dan banyak kondisi lainnya. Masalah lain, seperti radang sendi dan penyakit yang menyebabkan kurang olahraga, dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Masalah sosial ekonomi

Faktor sosial ekonomi berhubungan dengan obesitas. Tanpa ruang yang aman untuk berjalan atau berolahraga, obesitas sulit dihindari. Mungkin tidak ada pendidikan tentang memasak yang sehat atau akses ke makanan yang lebih sehat mungkin tidak mungkin.

Faktor usia

Obesitas dapat terjadi pada semua usia, termasuk anak kecil. Seiring bertambahnya usia, perubahan hormonal dan gaya hidup yang kurang aktif dapat meningkatkan risiko obesitas.

Ciri-ciri obesitas

eseorang yang menderita obesitas cukup nyata jika melihat tipe tubuhnya. Ada juga standar untuk lingkar pinggang. Lingkar pinggang 102Penampilan s cm atau lebih untuk pria dan 88 cm atau lebih untuk wanita diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan. Karena tinggi badan setiap orang berbeda, lingkar pinggang bukanlah ukuran standar untuk obesitas. Alat ukur yang lebih umum dipakai saat ini adalah dengan menghitung  Body Mass Index (BMI).

Waspada Dampak Gangguan Obesitas !
Ilustrasi obesitas |Gambar : Unsplash/ Engin Akyurt

Gejala obesitas

Gejala utama obesitas adalah kelebihan berat badan. Akibat kelebihan lemak, penderita obesitas merasa sesak napas (terutama saat beraktivitas), mudah lelah, tidak bisa berhenti makan, dan bisa mendengkur saat tidur. Gejala atau penyakit lain yang disebabkan oleh obesitas disebut komplikasi.

Komplikasi Obesitas

Orang yang mengalami obesitas lebih cenderung memiliki masalah kesehatan yang berpotensi serius, seperti:

  • penyakit jantung dan stroke. Obesitas meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
  • Diabetes Tipe 2 Obesitas dapat mengganggu fungsi insulin sekaligus mengontrol gula darah. Hal ini meningkatkan risiko diabetes, terutama resistensi insulin, yang menyebabkan diabetes tipe 2.
  • kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat.
  • Masalah gastrointestinal. Obesitas meningkatkan risiko penyakit kandung empedu, masalah fungsi hati, dan masalah pencernaan.
  • Apnea tidur (sleep apnea). Napas yang berhenti berulang kali saat tidur karena banyak lemak, terutama di area leher yang menghalangi aliran udara.
  • osteoartritis. Sendi berada di bawah tekanan besar karena mereka harus menahan beban tubuh. Akhirnya, persendian menjadi meradang, nyeri dan kaku, dan akhirnya menyulitkan orang gemuk untuk berjalan. Akhirnya, karena kurang aktivitas, berat badan Anda naik lagi.
  • Gejala COVID-19 yang parah. Obesitas meningkatkan risiko mengembangkan gejala serius jika Anda terinfeksi virus. Orang gemuk dengan COVID-19 parah mungkin memerlukan perawatan khusus dan intensif, termasuk dukungan ventilasi mekanis.

BACA JUGA : Sering Bergadang ? Waspadalah Pada Dampaknya

Cara mencegah obesitas

  • Mulailah mengubah gaya dan pola hidup sehat dan teratur,
  • Selalu perhatikan konsumsi makanan rendah kalori yang cukup,
  • Konsumsi makanan dengan indeks glikemik (GI) rendah.
  • Latihan / berolahraga secara teratur.
  • Makan sayur dan buah.
  • Pola tidur yang sehat.
  • Aktivitas lebih dari 30 menit per hari
  • Batasi asupan gula, garam, dan lemak berlebih.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konsultasi Gratis