Defisit Kalori dengan Fitbumino Suplemen Kapsul Ikan Gabus yang Kaya akan Albumin Tinggi untuk Membantu Menambah Imun dan Antibodi Tubuh!
Defisit Kalori dapat di bantu dengan produk kami yaitu Fitbumino sebagai suplemen kapsul ikan gabus terbaik yang kaya akan albumin tinggi dan nutrisi lengkap untuk Anda pilih. Sebab, Fitbumino terbuat dari bahan baku alami pilihan yang terstandar modern dan berkualitas berupa ekstrak ikan gabus, ekstrak meniran, dan ekstrak temulawak.
Kombinasi bahan baku alami tersebut dapat secara sinergis membantu meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit. Dari bahan baku tersebut terutama ekstrak ikan gabus, Fitbumino memiliki kandungan protein albumin tinggi yang berperan penting dalam pembentukan antibodi dan sel imun tubuh Anda.
Diet Defisit Kalori
Diet defisit kalori adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Cara ini dilakukan dengan mengurangi asupan kalori dari kebutuhan kalori harian. Namun, diet ini tidak boleh dilakukan sembarangan, karena kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda.
Seseorang dapat dikatakan sedang menjalani diet defisit kalori jika ia mengonsumsi kalori lebih sedikit dari kalori yang dibutuhkan tubuhnya. Misalnya, jika seseorang memiliki kebutuhan kalori harian 2.000 tetapi hanya mengonsumsi 1.800 kalori, mereka sudah mengalami defisit 200 kalori.
Kalori sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi. Namun dengan membatasi asupan kalori, tubuh akan membakar lemak sebagai pengganti sumber energi sehingga berat badan bisa berkurang.
Cara Melakukan
Idealnya, saat menjalani diet , seseorang perlu mengurangi 500–750 kalori setiap hari untuk menurunkan berat badan. Namun, sebelum memutuskan untuk mengurangi asupan kalori dengan defisit kalori, sebaiknya ketahui dulu cara yang tepat untuk melakukannya.
Berikut cara melakukannya dengan benar:
1. Hitung kebutuhan kalori harian
Diet defisit kalori dimulai dengan menghitung kebutuhan kalori harian. Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu banyak mengurangi asupan kalori tubuh. Pertama-tama, hitunglah Basic Metabolic Rate (BMR), yaitu:
- BMR untuk laki-laki: 66.47 + (13.75 x berat dalam kilogram) + (5.003 x tinggi dalam cm) – (6.75 x usia dalam tahun)
- BMR untuk perempuan: 655.1 + (9.563 x berat dalam kg) + (1.850 x tinggi dalam cm) – (4.676 x umur dalam tahun)
Selanjutnya nilai BMR tersebut dikalikan dengan rata-rata jumlah aktivitas harian yang berkisar antara 1,2–1,9. Semakin banyak aktivitas fisik yang Anda lakukan, semakin besar jumlah aktivitas harian yang dibutuhkan.
Jika Anda masih ragu menghitung kalori harian, jangan khawatir karena saat ini sudah banyak website atau aplikasi kesehatan yang bisa membantu Anda menentukan kebutuhan kalori harian.
2. Perbanyak konsumsi protein dan serat
Saat menjalani diet defisit kalori, sebaiknya perbanyak konsumsi protein dan serat. Ini karena protein dan serat bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Jenis protein yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah telur, tempe, tahu, dan daging tanpa lemak. Sedangkan untuk serat, Anda bisa mendapatkannya dari buah dan sayuran.
3. Batasi asupan karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana dapat meningkatkan gula darah dan memicu rasa lapar. Oleh karena itu, jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya batasi asupan karbohidrat sederhana, seperti nasi putih dan roti tawar.
Perbanyak juga asupan karbohidrat kompleks, seperti beras merah, roti gandum, dan kacang-kacangan.
4. Hindari makanan cepat saji
Makanan yang melalui banyak proses pengolahan, seperti fast food, juga perlu dihindari saat menjalani diet defisit kalori. Ini karena makanan cepat saji memiliki kadar garam, lemak jenuh, dan karbohidrat sederhana yang tinggi.
5. Berolahraga secara teratur
Banyak penelitian menyatakan bahwa membatasi asupan kalori yang dibarengi dengan olahraga teratur dapat menurunkan dan mengontrol berat badan lebih optimal dibandingkan dengan diet defisit kalori saja.
Olahraga dapat membakar kalori sehingga dapat mengurangi jumlah kalori dalam tubuh. Jika ingin menurunkan berat badan, Anda bisa memilih jenis olahraga aerobik, misalnya jogging, lompat tali, Zumba, atau sepak bola.
Selain mengikuti diet defisit kalori yang benar, Anda juga harus menjalani gaya hidup sehat, misalnya menghindari rokok, tidur yang cukup, mengelola stres dengan baik, dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Jika Anda kesulitan menerapkan diet defisit kalori untuk menurunkan berat badan, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Melalui sesi konsultasi, dokter akan menentukan jumlah defisit kalori yang tepat. Tanyakan juga jenis makanan dan olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.