Saat ini di Indonesia, masyarakat memang masih sangat tergantung pada obat-obatan yang dijual bebas di warung-warung, toko-toko obat, atau apotek di sekitar lingkungan tempat tinggal. Tentunya Anda juga pernah membeli obat di warung atau toko kelontong, bukan?
Ya, hal tersebut memang telah menjadi hal yang lumrah terjadi di sekitar kita. Meski demikian, Anda perlu lebih berhati-hati dalam memilih obat-obatan tersebut seperti obat pereda nyeri atau sakit, obat demam, hingga obat flu yang dijual secara bebas.
Alih-alih ingin menyembuhkan sakit ringan, ternyata kebiasaan mengonsumsi obat-obatan tersebut malah dapat menjadi masalah kesehatan di tubuh Anda. Dengan seringnya mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, Anda secara tidak sadar akan menumpuk parasetamol (asetaminofen) di dalam tubuh.
Hal ini tentu bukan sesuatu yang mengagetkan karena seluruh obat-obatan yang dijual bebas kebanyakan mengandung parasetamol, analgesik, dan antipiretik.
Efek Buruk Penggunaan Parasetamol Secara Berlebih
Dilansir dari majalah Trubus, penggunaan dosis parasetamol secara berlebih dapat membahayakan dan menyebabkan kerusakan pada organ hati, gagal hati, hingga hepatitis. “Dosis parasetamol maksimal sehari sekitar 2 g. Itupun cara konsumsinya harus dibagi dua,” tutur dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit dr Sutomo, Surabaya, Jawa Timur, dr Arijanto Jonosewojo, SpPD.
Bahan Alami Pelindung Hati (Hepatoprotektor)
Kabar baiknya, kini efek buruk penggunaan parasetamol pada tubuh ternyata dapat diminimalisir berkat adanya riset oleh bapak Agus Heri Santoso STP, MSi. Ia merupakan seorang periset di jurusan Gizi Politeknk Kesehatan Malang, Jawa Timur.
Bapak Agus melakukan penelitian terhadap bahan alami pelindung hati (hepatoprotektor) dari kerusakan akibat penumpukan parasetamol. Beliau menemukan bahwa albumin yang diekstrak dari ikan gabus berkhasiat sebagai hepatoprotektor alami.
Untuk Anda ketahui, albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia yang menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Organ hati pada manusia memproduksi 12 gram albumin per harinya yang merupakan 25 persen dari total sintetis protein hepatik dan 1/2 dari seluruh protein yang disekresikan organ.
Menurut Agus, kadar albumin turun jika kita mengalami kondisi kekurangan nutrisi yang dikenal sebagai malnutrisi protein atau sedang mengalami penyakit hati kronis. Kondisi tersebut bisa ditutupi atau diatasi dengan melakukan pemberian albumin yang bersumber dari luar tubuh. Salah satu contoh sumber albumin ialah ikan gabus.
Dalam riset tersebut, Agus menggunakan 25 tikus wistar jantan umur 9 minggu sebagai hewan percobaan. Tikus-tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok perlakuan. Riset perlakuan pada tikus dilakukan selama 7 hari berturut-turut.
Hasil riset yang dilakukan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak ikan gabus dapat menjaga stabilitas kadar albumin serum pada kasus keracunan parasetamol. Agus juga menuturkan bahwa kemampuan ekstrak ikan gabus mempertahankan kadar albumin serum karena ekstrak ikan gabus merupakan pangan sumber albumin.
Selain hal itu, kadar albumin serum memiliki korelasi positif dengan aktivitas antioksidan serum. Adanya antioksidan dalam serum bisa melindungi jaringan dari kerusakan oleh radikal bebas termasuk hasil metabolisme tubuh terhadap parasetamol.
Antioksidan dalam Ekstrak Ikan Gabus
Pada tes pengujian antioksidan, ekstrak ikan gabus secara umum terbukti bisa mengikat Diphenylpicryl hydrazyl, yang merupakan salah satu senyawa radikal stabil. Menurut Agus, kemampuan ekstrak ikan gabus dalam mengikat radikal bebas diduga terkait komponen albumin dan mineral yang terkandung di dalamnya.
Albumin juga merupakan protein yang mampu mengikat radikal bebas di dalam plasma darah. Tingginya jumlah antioksidan ekstrak ikan gabus juga disebabkan oleh kandungan mineral seperti Zn, Cu, dan Fe.
Albumin Ikan Gabus Mampu Menjaga Kesehatan Hati
Perlu Anda ketahui kembali, pemberian albumin ikan gabus ternyata terbukti mampu menjaga kesehatan hati dari kerusakan yang diakibatkan oleh kebiasaan mengonsumsi parasetamol secara berlebih atau over consume.
Hal ini dikuatkan oleh hasil riset yang dilakukan oleh Agus Heri Santoso, STP, MSi. sebelumnya serta penyataannya bahwa Anda bisa memanfaatkan ekstrak ikan gabus sebagai hepatoprotektor alami. Karena ikan gabus maka organ hati dapat terjaga.
Dapatkan Khasiat Albumin Ikan Gabus untuk Kesehatan Hati Secara Lebih Praktis
Setelah mengetahui efek buruk penggunaan parasetamol secara berlebih, Anda tentu menjadi lebih cermat dan bijak untuk mengonsumsi obat-obatan yang ada di warung-warung atau toko-toko. Selain itu, kesehatan hati merupakan hal yang peting untuk dijaga di dalam tubuh Anda.
Maka dari itu, kandungan albumin dalam ikan gabus dapat menjadi pilihan untuk menjaga kesehatan hati. Memasak ikan gabus untuk dimakan sebagai cara mendapatkan khasiat albumin tentu bisa Anda lakukan tetapi apabila hal ini setiap hari dilakukan pastinya memberikan rasa bosan dan tidak praktis.
Untuk menjawab hal itu, Fitbumin hadir memberikan solusi praktis dalam mendapatkan khasiat albumin ikan gabus bagi kesehatan hati dan organ tubuh lainnya. Fitbumin menghadirkan beragam vairan produk ekstrak ikan gabus yang tinggi kadar albumin dengan proses pembuatan modern dan terstandar.
Untuk penyembuhan kerusakan hati pada tubuh, Anda bisa memilih Fitbumin Haruan sebagai pilihan asupan tinggi protein albumin yang praktis dan tepat. Kandungan ekstrak ikan gabus yang tinggi protein albumin pada Fitbumin Haruan dapat mempercepat penyembuhan luka dan penyakit.
Fitbumin Haruan memiliki kandungan 500 mg ekstrak ikan gabus atau channa striata, protein albumin, zat besi, asam amino, hingga vitamin. Dengan mengonsumsi Fitbumin Haruan, Anda dapat menjaga kesehatan organ hati dan orang penting di dalam tubuh lainnya sehingga menjadi makin sehat untuk menjalani aktivitas sehari-hari!
Demikian ulasan mengenai khasiat albumin ikan gabus untuk menjaga kesehatan hati. Untuk memperoleh informasi detail mengenai produk Fitbumin Haruan, Anda bisa klik di tombol berikut ini!