Fase kehamilan yang sedang Bunda jalani saat ini memang penuh tantangan dan membutuhkan persiapan yang matang serta cukup dalam berbagai hal demi kesehatan kandungan dan calon si buah hati.
Salah satu tantangan saat kehamilan yang bisa terjadi pada Bunda ialah susah buang air besar (BAB) saat mengandung atau secara bahasa medis dikenal dengan konstipasi. Terjadinya sembelit atau konstipasi merupakan permasalahan umum yang sering terjadi dan perlu dipersiapkan oleh Bunda saat hamil.
Mengenal Apa Itu Konstipasi
Agar Bunda semakin paham, melansir dari Wikipedia, konstipasi atau dikenal juga sebagai sembelit atau susah buang air besar (BAB) adalah kondisi terjadinya gangguan pada sistem pencernaan sehingga mengalami pengerasan pada tinja yang kemudian berdampak pada kesulitan membuang atau mengeluarkan fases lalu dapat menyebabkan rasa sakit pada penderitannya.
Kenali Gejala dan Ciri Konstipasi pada Ibu Hamil
Untuk Bunda ketahui, konstipasi atau sembelit memang merupakan permasalahan yang sering dan umum terjadi pada ibu hamil. Biasanya hal ini sering terjadi pada waktu trimester awal dan trimester ke tiga akhir yang sudah dekat dengan waktu melahirkan atau bersalin.
Melansir laman Rumah Sakit Pondok Indah oleh dr. Franciscus Ari, Sp.PD, terdapat beberapa gejala dan ciri konstipasi ibu hamil yang bisa Bunda cermati. Berikut gejala dan ciri konstipasi atau sembelit ibu hamil yang bisa dirasakan, yaitu:
- Berkurangnya jumlah waktu BAB, yaitu kurang dari 3 kali seminggu
- Ketika BAB, Bunda harus mengeden kuat agar feses keluar
- Bunda merasa tidak lega ketika BAB, adanya rasa kembung atau penuh di bagian perut
- Bentuk feses atau tinja terlihat keras dan memerlukan bantuan obat pencahar agar menjadi lebih lunak dan lancar
- Terasa sakit saat buang air besar
Ragam Penyebab Konstipasi pada Ibu Hamil
Terdapat banyak faktor penyebab konstipasi pada ibu hamil. Namun, kondisi kehamilan dan adanya perubahan hormon dalam tubuh Bunda merupakan salah satu sumber penyebab terjadinya konstipasi.
Perlu diketahui Bunda, pada masa kehamilan terdapat hormon tubuh yang meningkat drastis yaitu disebut dengan hormon progesteron. Hormon inilah yang dapat memengaruhi fungsi usus menjadi lebih lambat sehingga terjadilah konstipasi atau sembelit.
Meski begitu, terdapat juga ragam penyebab konstipasi pada ibu hamil yang dapat terjadi. Berikut ragam penyebab konstipasi ibu hamil yang patut Bunda simak:
1. Kekurangan Cairan Tubuh atau Dehidrasi
Salah satu kebutuhan utama Bunda dalam masa kehamilan ialah pemenuhan kecukupan konsumsi air putih atau cairan tubuh. Saat ibu hamil mengalami dehidrasi maka dapat menyebabkan feses menjadi keras sehingga terjadi konstipasi.
Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan RI, untuk ibu hamil membutuhkan asupan air minum sebanyak 2-3 liter per hari (8-12 gelas per hari). Selain hal tersebut, kualitas air putih untuk Bunda juga perlu diperhatikan agar aman dan sehat dikonsumsi.
2. Kurangnya Konsumsi Makanan Mengandung Serat
Penyebab konstipasi pada ibu hamil yang kedua ialah kurangnya konsumsi makanan mengandung serat. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat membantu memperlancar BAB pada ibu hamil.
Serat pada makanan berguna memperlunak feses dan memperlancar kerja sistem pencernaan. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Permenkes Tahun 2019, kebutuhan serat ibu hamil untuk rentang umur 19-29 tahun dan 30-49 tahun yaitu (32+4) gram dan (30+4) gram.
3. Perubahan Hormon Tubuh Ibu Hamil
Saat tubuh hamil seorang wanita tentu akan banyak mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun hormon. Konstipasi dapat disebabkan oleh adanya peningkatan kadar hormon progesteron yang membuat bagian otot-otot halus di sekitar sistem pencernaan menjadi mengendur atau berelaksasi.
Oleh karena itu, pergerakan makanan yang dicerna Bunda menjadi lambat di usus sehingga membuat feses menjadi lebih lama bergerak juga. Dengan begitu, kadar air di dalam feses menjadi terus berkurang yang mengakibatkan feses atau tinja menjadi padat, keras, dan sulit dikeluarkan saat buang air besar (BAB).
4. Kondisi Rahim yang Semakin Membesar
Kondisi rahim yang semakin membesar dapat menjadi salah satu penyebab konstipasi pada ibu hamil. Ketika fase kehamilan, rahim di perut Bunda akan otomatis terus membesar bersamaan dengan perkembangan janin.
Kondisi rahim yang semakin membesar ini ternyata dapat berdampak pada penekanan usus di sistem pencernaan tubuh. Dengan begitu, tidak heran jika kinerja dan fungsi usus menjadi terpengaruh dalam mencerna makanan dan mendorong feses. Maka pergerakan feses menjadi lebih terhambat dan lebih sulit dikeluarkan saat BAB.
5. Kurangnya Aktivitas Fisik Ibu Hamil
Banyak Bunda hamil yang masih belum menyadari bahwa kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi penyebab sembelit pada masa kehamilan. Meski dalam kondisi hamil, Bunda tetap disarankan untuk melakukan aktivitas olahraga agar menjaga kondisi tubuh.
Kegiatan olahraga fisik dapat membantu Bunda menjaga kesehatan sistem pencernaan tubuh. Namun demikian, lakukan olahraga-olahraga yang ringan hingga sedang saja seperti jalan kaki, joging, senam hamil, yoga, hingga aerobik.
6. Tekanan Psikis dan Emosi saat Hamil
Fase kehamilan yang dialami Bunda memang dapat memberikan tekanan psikis dan emosi yang dapat memengaruhi kondisi tubuh. Saat hamil merupakan hal yang wajar apabila wanita mengalami kondisi stres dan cemas terhadap kondisi diri dan calon buah hati.
Meski begitu, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan terusmenerus karena dapat berdampak pada kesehatan tubuh si ibu dan janin dalam kandungan. Selain bisa menurunkan daya tahan dan sistem imun, tekanan psikis juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti konstipasi atau sembelit.
7. Penggunaan Asupan Suplemen Tertentu
Kondisi ibu hamil memang membutuhkan asupan nutrisi seperti zat besi dan kalsium untuk menjaga kehamilan dan mencegah anemia atau kekurangan darah. Melansir Hellosehat, penggunaan asupan suplemen penambah darah dapat menjadi salah satu penyebab susah buang air besar pada ibu hamil.
Di dalam suplemen penambah darah terdapat asupan nutrisi zat besi dan kalsium yang jika sudah berlebih di dalam tubuh Bunda dapat menyebabkan tekstur feses menjadi keras. Dengan feses yang keras tentu ibu hamil akan mengalami susah buang air besar atau konstipasi.
8. Adanya Kondisi Penyakit Tertentu
Penyebab konstipasi pada ibu hamil yang terakhir di pembahasan kali ini yaitu adanya kondisi penyakit tertentu yang dialami Bunda. Melansir laman Rumah Sakit Pondok Indah, terdapat dua jenis konstipasi yaitu primer dan sekunder.
Konstipasi sekunder merupakan jenis konstipasi yang disebabkan karena adanya kondisi penyakit tertentu yang bisa terjadi pada ibu hamil juga. Beberapa penyakit penyebab konstipasi sekunder yaitu:
- Gangguan metabolik seperti adanya penyakit diabetes/kencing manis
- Gangguan mekanik seperti adanya sumbatan pada saluran cerna seperti terdapat tumor
- Gangguan hormon tiroid
- Gangguan elektrolit
- Gangguan ginjal
- Gangguan sistem saraf seperti penyakit parkinson
Cara Mengatasi Konstipasi/Sembelit pada Ibu Hamil
Kondisi kesehatan ibu hamil memang perlu dijaga agar Bunda dan calon buah hati tetap dalam kondisi sehat serta jauh dari ancaman bahaya penyakit. Oleh sebab itu, apabila Bunda merasakan gejala dan penyebab konstipasi maka perlu mengatasinya secepat mungkin.
Melansir laman Yankes ITB dan rangkuman sumber lain. Berikut beberapa cara mengatasi konstipasi pada ibu hamil:
- Perbanyak minum air putih sesuai kebutuhan ibu hamil
- Mengonsumsi aneka makanan yang kaya akan serat seperti buah dan sayur
- Mau melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
- Sebisa mungkin untuk menghindari stres dan cemas berlebih
- Mengonsumsi minuman probiotik yang baik bagi kesehatan pencernaan
- Sering makan dalam porsi yang lebih kecil
- Meminum obat pencahar
Jenis Makanan dan Minuman yang Perlu Bunda Hindari
Agar semakin terhindar dari bahaya sembelit atau konstipasi selama masa kehamilan, Bunda perlu menghindari beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa memicu terjadinya konstipasi. Beberapa jenis makanan dan minuman tersebut, yaitu:
- Makanan berlemak tinggi dan rendah serat seperti jeroan sapi
- Minuman berakohol Minuman tinggi kafein seperti kopi hitam
- Makanan cepat saji atau junk food
- Goreng-gorengan
Meski demikian, dampak makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat berbeda-beda saat fase kehamilan. Maka dari itu, Bunda lebih baik menghindari saja daripada harus menanggung risiko buruk kedepannya dengan mengalami konstipasi atau sembelit.
Cegah Konstipasi atau Susah BAB dengan Asupan Serat dan Nutrisi Lengkap Tambahan
Setelah mengenali dan mengetahui gejala dan penyebab konstipasi tentu Bunda menjadi lebih paham akan ancaman terjadi konstipasi pada masa kehamilan. Pastinya Bunda tidak mau bukan jika mengalami susah BAB saat hamil?
Kesehatan merupakan hal utama yang perlu dijaga ketika fase kehamilan tiba baik itu mengenai pencernaan atau daya tahan tubuh. Kondisi pandemi yang belum berakhir pastinya menjadi tantangan bagi ibu hamil di seluruh dunia untuk menjaga kesehatannya dari ancaman virus dan penyakit.
Untuk mencegah konstipasi dapat Bunda lakukan dengan mencukupi asupan serat dan nutrisi lengkap yang dibutuhkan saat fase kehamilan. Serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah konstipasi serta nutrisi berperan untuk menjaga daya tahan dan kondisi janin di dalam kandungan.
Demi menjawab kebutuhan itu, Fitbumin Feber hadir sebagai solusi praktis pelengkap nutrisi ibu hamil dan penunjang pertumbuhan dan perkembangan janin yang kaya akan serat dan albumin. Dengan kandungan berupa protein albumin, zat besi, asam folat, dan serat yang sangat cocok dan ideal bagi kebutuhan ibu hamil pada masa sekarang.
Itulah ulasan tentang mengenali penyebab dan gejala konstipasi pada ibu hamil yang bisa Bunda cermati dan pahami ketika menghadapi kehamilan. Untuk memperoleh produk Fitbumin Feber, Anda bisa beli di tautan ini!